Senin, 20 April 2009

Vane

KOMPRESOR TIPE VANE

KOMPETENSI :
Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mahasiswa dapat membongkar dan memasang kembali unit kompresor tipe vane
2. Mahasiswa dapat mengetahui konstruksi dan cara kerja unit kompresor tipe vane.
3. Mahasiswa mengetahui konstruksi dan cara kerja kopling magnet.
4. Mahasiswa dapat menggambar sket unit kompresor tipe vane.

ALAT DAN BAHAN :
1. Unit kompresor tipe vane
2. Satu set Toolbox
3. Kelengkapan tool tray dan part tray

DASAR TEORI :
Sistem AC pada mobil berfungsi untuk mendinginkan dan menstabilkan ruangan mobil dengan cara mengambil panas dari ruangan tersebut. Dingin merupakan sifat relatif yang menunjukkan rendahnya derajat panas. Panas adalah salah satu bentuk energi. Panas sebdiri terdapat dua jenis yaitu:
a. Panas sensible yaitu panas yang diambil atau diberikan dari suatu zat untuk merubah suhu zat. 
b. Panas laten yaitu panas yang diberikan atau diambil dari suatu zat untuk merubah wujud zat tersebut.
Berdasarkan hukum Boyle Gay Lussac:
Apabila suatu zat dimampatkan atau dikompresikan maka tekanan zat tersebut akan naik, volumenya akan turun dan suhunya akan naik. Atau sebaliknya jika diekspansi maka kejadiannya akan sebaliknya. 
 
Dari sini maka dibuat konsep kerja kompresor untuk menciptakan perubahan tekanan, suhu dan volume untuk keperluan sistem AC. Pemanfaatan tekanan tinggi pada kerja kondensor karena uap tekanan tinggi akan mempermudah pengembunan. Begitujuga pada evaporator diperlukan tekanan rendah untuk mempermudah dan mempercepat proses penguapan dari refrigrant.
Kompresor pada air conditioner ( AC ) merupakan alat untuk menaikkan tekanan pada refrigerant dengan tujuan agar refrigerant dapat bergerak dari kompresor menuju kondesor receiver / drier / dehidrator katup ekspansi evaporator kembali lagi ke kompresor. Karena prinsip fluida ialah bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan yang lebih rendah. Karena tekanan naik maka otomatis suhu refrigerant juga naik (± 70° C) oleh karena itu perlu diturunkan dengan menggunakan kondensor.

DATA PRAKTEK 
Gambar sederhana Rangkaian sistem AC
 









Keterangan :
A. Inside the refrigerator
B. Compresor
C. Expansion valve

1. Gambar kompenen kompresor tipe vane :
  a. Rotor dan Vane







b. Unit Kopling Magnet








c. Stator












d. Cover Saluran hisap dan tekan





e. Cover belakang









f. Cover depan







g. Tutup depan Stator








Hasil pemeriksaan kondisi komponen
1. Vane
Pada sisi vane banyak terdapat goresan sehingga dapat menyebabkan kebocoran
2. Baut dan mur 
Pada saat kami membongkar kompresor baut dan mur banyak yang sudah tidak ada sehingga harus di lengkapi.
3. Pegas katup tekanan tinggi
Kondisi pegas katup tekanan tinggi sudah tidak baik sehingga tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
4. Rotor, Stator, Triger valve, Cover, Kopling magnet, dan komponen lain
Kondisi komponen masih baik dan masih layak untuk di gunakan lagi.


PEMBAHASAN 
Fungsi Komponen
  Kopling magnet berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin dengan putaran rotor pada kompresor.
  Pulley berfungsi sebagai transmisi sumber putar dari putaran mesin.
  Rotor berfungsi untuk menciptakan dan meneruskan putaran dari mesin untuk mendapatkan gaya sentrifugal yang dimanfaatkan untuk proses pengisapan dan penekanan refrigrant dalam sistem AC.
  Stator berfungsi sebagai tempat perputaran rotor untuk menciptakan perubahan volume untuk proses isap dan tekan refrigrant.
  Katup isap dan katup tekan untuk tempat laluan refrigrant pada saat pengisapan maupun saat penekanan.
  Katup Triger untuk membantu pengembangan vane pada saat putaran rendah.
  Katup tekanan lebih (Bypass) untuk membatasi tekanan refrigrant pada saat proses kerja yang tinggi. 
  Katup servis untuk tempat pengurasan dan pengisian refrigerant pada saat perbaikan sistem AC.

Analisis Kondisi Komponen
  Vane sentrifugal banyak terdapat goresan dikarenakan kurangnya pelumasan pada komponen tersebut sehingga pada saat terjadi pengembangan dan kontak dengan stator maka terjadi kontak langsung tanpa oil film sehingga keausan tidak terhindarkan. Apabila ini dibiarkan maka akan menggangu proses penekanan dan pengisapan karena terjadi kebocoran saat menekan sehingga tekanan yang dihasilkan menurun dan ini akan berdampak terhadap proses kondensasi.
  Pegas katup tekanan tinggi sudah lemah, ini dikarenakan tekanan kerja yang terus menerus sehingga kualitas bahan dan konstanta pegas menurun. Bila ini dibiarkan maka pada saat kerja yang belum terlalu tinggi tekanan refrigrant sudah mampu membuka katup bypass, akibatnya banyak refrigrant yang tidak tersaring yang seharusnya tersaring pada saat kondisi katup bypass bekerja maksimal. 
  Baut dan mur banyak tidak ada di karenakan kelalaian di saat praktek sehingga baut dan mur tidak di pasang lagi.
Dari analisis tersebut terjadi beberapa kerusakan sehingga dianjurkan untuk segera dilakukan perbaikan ataupun penggantian komponen agar tidak merusak sistem kerja AC selanjutnya, Karena apabila salah satu komponen rusak maka akan merusak sistem kerja AC secara keseluruhan dan mengurangi kualitas pendinginan udara dalam ruangan mobil yang memiliki AC.

Cara kerja kompresor tipe vane
Pada saat putaran mesin hidup dan kopling magnet bekerja maka pressure plate akan tertarik oleh kekuatan magnet, sehingga putaran mesin berhubungan dengan rotor pada kompresor. Pada saat putaran rendah maka gaya sentrifugal yang dihasilkan juga kecil akibatnya pengembangan vane sedikit. Agar vane dapat mengembang dengan penuh dan bersinggungan dengan rotor maka untuk mengembangnya vane dibantu oleh kerja dari katup triger. Pada putaran rendah maka tekanan pegas mampu mengalahkan tekanan refrigerant sehingga katup triger membuka. Selanjutnya tekanan refrigrant dari rear cover akan mengalir ke bagian bawah ujung dari pada vane sehingga akan mendorong vane mengembang dan mampu memenuhi ruangan stator, sehingga proses pengisapan dan penekanan berjalan optimal. Putaran rotor berputar searah jarum jam bila dilihat dari samping. Pada vane mengembang maka vane akan mendorong refrigrant menuju ke katup tekan selanjutnya dialirkan ke filter untuk penyaringan dan akhirnya dimasukkkan ke rear cover dan dialirkan ke kondensor melalui discharge hole.
Pada saat putaran tinggi maka gaya sentrifugal yang dihasilkan juga tinggi sehingga mampu mengembang penuh tanpa bantuan dari triger valve. Aliran dari triger valve juga terputus karena tekanan pegas mampu dikalahkan tekanan refrigrant sehinga katup refrigrant tertutup. Proses pengisapan dan penekan terjadi ketika rotor terus berputar dan menghasilkan perbedaan ruang dan tekanan. Proses pengisapan kompresor ini bertujuan untuk menaikkan suhu dan tekanan adri evaporator yang bersuhu dan bertekanan rendah kemudian dinaikkan lewat mekanisme kompresor tersebut.
Pada saat kompresor bekerja dengan konsentrasi tinggi atau proses pendinginan yang benyak maka tekanan yang dihasilkan rotor tinggi dan apabila telah mampu mengalahkan pegas katup tekanan tinggi maka katup tersebut akan membuka dan mengalirkan refrigrant langsung melalui lubang pada rotor tanpa melewati katup tekanan tinggi dan tanpa penyaringan terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat tekanan yang berlebihan dari refrigrant.







MAGNETIC CLUTCH
Cara kerja Magnetich cluth
Magnetic clutch digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan kompresor dari mesin. Komponen utamanya terdiri dari stator, rotor dan pressure plate. Prinsip kerja magnetic clutch adalah sebagai berikut, apabila arus listrik dialirkan ke koil, akan timbul gaya magnet pada besi II dan gaya magnet pada besi. 
Keuntungan penggunaan Magnetich cluth
Keuntungan dari pemakaian kopling magnet adalah saat udara sudah mencapai yang diinginkan maka secara otomatis arus yang menuju kopling magnet akan diputus.




















KESIMPULAN

1. Sistem AC adalah seperangkat komponen yang bekerja untuk mendinginkan ruangan didalam mobil. 
2. Kompresor berfungsi untuk mengisap refrigran tekanan dan suhu rendah dari evaporator dan menekan kembali denagn menaikkan tekanan dan suhu dan dialirkan ke kondensor.
3. Terdapat kerusakan pada AC yaitu vane sentrifugal, pulley, katup servis, pegas katup, katup triger, dan ini akan menggangu sistem kerja AC dan dianjurkan untuk segera diperbaiki.
4. Mahasiswa dapat membongkar, merakit, serta mengetahui cara kerja dari kompresor tipe Vane.



















DAFTAR PUSTAKA

STEP 2 TOYOTA

Tipe Wankel

KOMPRESOR TIPE WANKEL

1. TUJUAN 
  Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mahasiswa dapat membongkar dan memasang kembali unit kompresor tipe wankel
2. Mahasiswa dapat mengetahui konstruksi dan cara kerja unit kompresor tipe wankel
3. Mahasiswa dapat mengetahui konstruksi dan cara kerja kopling magnet
4. Mahasiswa dapat menggambar sket unit kompresor tipe wankel

2. ALAT DAN BAHAN 
  Adapun alat dan bahan yang di perlukan oleh mahasiswa saat praktik :
1. Unit kompresor tipe Wankel
2. Satu set Toolbox
3. Kelengkapan tool tray dan part tray

3. DASAR TEORI 
Sistem AC pada mobil berfungsi untuk mendinginkan dan menstabilkan ruangan mobil dengan cara mengambil panas dari ruangan tersebut. Dingin merupakan sifat relatif yang menunjukkan rendahnya derajat panas. Panas adalah salah satu bentuk energi. Panas sendiri terdapat dua jenis yaitu :
a. Panas Sensible yaitu panas yang diambil atau diberikan dari suatu zat untuk merubah suhu zat. 
b. Panas Laten yaitu panas yang diberikan atau diambil dari suatu zat untuk merubah wujud zat tersebut.
Berdasarkan hukum Boyle Gay Lussac:
Apabila suatu zat dimampatkan atau dikompresikan maka tekanan zat tersebut akan naik, volumenya akan turun dan suhunya akan naik. Atau sebaliknya jika diekspansi maka kejadiannya akan sebaliknya. 



Dari sini maka dibuat konsep kerja kompresor untuk menciptakan perubahan tekanan, suhu dan volume untuk keperluan sistem AC. Pemanfaatan tekanan tinggi pada kerja kondensor karena uap tekanan tinggi akan mempermudah pengembunan. Begitu juga pada evaporator diperlukan tekanan rendah untuk mempermudah dan mempercepat proses penguapan dari refrigrant.
Kompresor pada air conditioner ( AC ) merupakan alat untuk menaikkan tekanan pada refrigerant dengan tujuan agar refrigerant dapat bergerak dari kompresor menuju kondesor receiver / drier / dehidrator katup ekspansi evaporator kembali lagi ke kompresor. Karena prinsip fluida ialah bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan yang lebih rendah. Karena tekanan naik maka otomatis suhu refrigerant juga naik (± 70° C) oleh karena itu perlu diturunkan dengan menggunakan kondensor.

4. DATA PRAKTIK
Gambar sederhana Rangkaian sistem AC
 









  Keterangan :
A. Inside the refrigerator
B. Compresor C. Expansion valve

Gambar komponen kompresor tipe Wankel

1. Unit kompresor tipe Wankel











2. Silinder ( stator ) kompresor tipe wankel
















3. Rotor kompresor tipe Wankel








4. Beban penyeimbang







5. Tutup silinder dan poros rotor kompresor tipe wankel













6. Cover depan








7. Plat kopling







8. Cover belakang













Kondisi komponen

 Silinder ( stator ) kondisinya baik tetapi karena tidak adanya pelumasan menjadi berkarat.
 Rotor sudah tidak baik karena dindingnya banyak terdapat goresan.
 Ring perapat hilang.
 Pengunci katup kondisinya baik tetapi karena kurangnya pelumasan menjadi berkarat.
 Cover belakang kondisinya baik.
 Tutup silinder kondisinya baik.
 Beban penyeimbang kondisinya baik.
 Plat kopling kondisinya baik.
 Cover depan kondisinya baik.
 Unit kopling magnet tidak ada.
 Katup tekan kondisinya baik.

5. PEMBAHASAN

Fungsi komponen
 Kopling magnet berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin dengan putaran rotor pada kompresor.
 Pulley berfungsi sebagai transmisi sumber putar dari putaran mesin.
 Rotor berfungsi untuk menciptakan perbedaan ruang didalam stator untuk menimbulkan penyempitan dan pemuaian volume untuk fungsi pengisapan dan penekanan refrigerant.
 Stator berfungsi sebagai tempat perputaran rotor untuk menciptakan perubahan volume untuk proses isap dan tekan refrigrant.
 Katup tekan untuk tempat laluan refrigrant pada saat pengisapan maupun saat penekanan.
 Lubang Isap sebagai tempat laluan refrigrant dari rear cover maupun dari tutup stator depan.
 Beban penyeimbang berfungsi untuk membantu proses pemasukan refrigrant ke dalam ruangan rotor dan stator
 Katup servis untuk tempat pengurasan dan pengisian refrigerant pada saat perbaikan sistem AC

Analisis kondisi komponen
Analisa komponen berupa membandingkan hasil pengamatan dengan standar yang ada dari komponen tersebut. Komponen yang telah melewati batas spesifikasi teknis tertentu apabila tidak segera dilakukan perbaikan atau pergantian maka akan menggangu kerja dari pada sistem AC tersebut. Berikut merupakan beberapa komponern yang telah mengalami keausan dan harus segera dilakukan perbaikan, diantaranya:
 Rotor sudah tidak baik karena dindingnya banyak terdapat goresan. Goresan ini terjadi karena kurangnya pelumasan sehingga rotor dan stator berhubungan langsung tanpa adanya pelumasan yang dapat membantu menghilangkan gesekan secara langsung. Pelumasan pada kompresor sangatlah penting karena dapat menghilangkan goresan secara langsung sehingga sistem pelumasan harus sangat di perhatikan untuk menjaga komponen – komponen pada kompresor tidak rusak.
 Silinder ( stator ) kondisinya baik tetapi karena tidak adanya pelumasan menjadi berkarat. Pelumasan pada kompresor sangatlah penting karena dapat menghilangkan goresan secara langsung sehingga sistem pelumasan harus sangat di perhatikan untuk menjaga komponen – komponen pada kompresor tidak rusak.
 Pengunci katup kondisinya baik tetapi karena kurangnya pelumasan menjadi berkarat. Pelumasan pada kompresor sangatlah penting karena dapat menghilangkan goresan secara langsung sehingga sistem pelumasan harus sangat di perhatikan untuk menjaga komponen – komponen pada kompresor tidak rusak.
 Ring perapat hilang, hal ini terjadi karena kecerobohan mahasiswa pada saat praktek yang tidak teliti pada saat perakitan kompresor sehingga ring perapatpun hilang. Untuk melengkapi ring perapat ini maka ring perapat yang hilang harus di ganti.
 Unit kopling magnet tidak ada. Untuk melengkapi unit kopling ini maka unit kopling yang tidak ada harus di ganti sehingga unit kompresor tipe wankel ini dapat berfungsi dengan baik.

Cara kerja kompresor tipe wankel
Pada saat putaran mesin hidup dan kopling magnet bekerja maka pressure plate akan tertarik oleh kekuatan magnet, sehingga putaran mesin berhubungan dengan rotor pada kompresor. Gerakan rotor akan menyebabkan perubahan volume dalam ruang stator. Perubahan ruang yang berupa pembesaran ruang akan menyebabkan penurunan tekanan sehingga refrigrant akan mengalir melalui suction hole menuju ruang belakang dan selanjutnya dengan bantuan balancer akan didorong masuk menuju ruang bagian stator depan untuk penampungan. Untuk selanjutnya dari ruang depan akan diisap kembali dengan bantuan balancer depan menuju ruang stotor rotor melalui lubang isap. Selanjutnya rotor juga terus berputar dan menyebabkan penyempitan ruang didalam stator terhadap rotor sehingga terjadi penekanan refrigrant. Tekanan refrigrant selanjutnya akan mengalir melalui katup tekan dan dialirkan mennuju ruang belakang dan dikeluarkan melalui discharge hole dalam bentuk gas refrigran bertekanan dan bersuhu tinggi.
Proses terjadinya pengisapan dan penekanan dipengaruhi oleh gerakan dari rotor. Gerakan rotor dipengaruhi oleh poros yang digerakkan oleh mesin. Karena disini terjadi pemindahan transmisi putaran dengan perbedaan jumlah putaran maka dari sini didapatkan suatu perbandingan putaran poros dengan putaran rotor yaitu besarnya sebagai berikut:

   



Artinya :
Setiap tiga kali putaran poros oleh mesin akan menghasilkan putaran rotor sebanyak satu kali. Untuk setiap satu kali putaran poros akan menghasilkan 2 kali pengisapan dan 2 kali penekanan. Untuk satu kali putaran rotor akan menghasilkan 6 kali pengisapan dan penekanan.

MAGNETIC CLUTCH
Cara kerja Magnetich cluth
Magnetic clutch digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan kompresor dari mesin. Komponen utamanya terdiri dari stator, rotor dan pressure plate. Prinsip kerja magnetic clutch adalah sebagai berikut, apabila arus listrik dialirkan ke koil, akan timbul gaya magnet pada besi II dan timbul gaya magnet pada besi.


















6. KESIMPULAN

1. Sistem AC adalah seperangkat komponen yang bekerja untuk mendinginkan ruangan didalam mobil. 
2. Kompresor berfungsi untuk mengisap refrigerant tekanan dan suhu rendah dari evaporator dan menekan kembali dengan menaikkan tekanan dan suhu kemudian dialirkan ke kondensor.
3. Terdapat kerusakan pada AC yaitu rotor, ring perapat, stator dan unit kopling, hal ini akan menggangu sistem kerja AC dan dianjurkan untuk segera diperbaiki.
4. Mahasiswa dapat membongkar, merakit, serta mengetahui cara kerja dari kompresor tipe Wankel.



















DAFTAR PUSTAKA

STEP 1 TOYOTA
STEP 2 TOYOTA